NovelTenggelamnya Kapal Van Der Wijck menceritakan tradisi masyarakat Minang pada zaman itu Resensi Novel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" 3 Maret 2021 10:51 Diperbarui: 3 Maret 2021 11:05 26076 2 0 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Kompasiana adalah platform blog.

Uploaded byAisyah Amimi 100% found this document useful 1 vote1K views3 pagesDescriptionResensi Novel Tenggelamnya Kapal Van Der WijkCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 1 vote1K views3 pagesResensi Novel Tenggelamnya Kapal Van Der WijkUploaded byAisyah Amimi DescriptionResensi Novel Tenggelamnya Kapal Van Der WijkFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. DeskripsiFilm Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Mezaluna Mutiara Shafa Xii Mia 2) MEZALUNA MUTIARA. Resensi Novel "tenggelamnya kapal van der wijck" wapulaka. Al Mahmud. Eksplanasi Ke Ulasan. Eksplanasi Ke Ulasan. Arlinda Hapsari. TUGAS BAHASA INDONESIA MENGULAS TEKS BERGENRE FIKSI.docx. Ilustrasi Cover Novel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" Karya Hamka Cetakan ke-16 Sumber dokumen pribadi.a. Judul Buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijckb. Penulis Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullahc. Tebal Buku 224 halamand. Penerbit PT. Bulan Bintange. Cetakan Cetakan ke-16 1984f. Tahun Terbit 1938 Cetakan ke- 1g. Harga Buku Kapal Van Der Wijck merupakan sebuah novel karya ulama dan sastrawan terkenal yang disebut Buya Hamka. Novel ini mengisahkan tentang kisah cinta antara Zainuddin dan Hayati yang tidak bisa bersatu dikarenakan persoalan adat-istiadat Minangkabau dan perbedaan kasta yang menghalangi kisah cinta mereka. Kisah cinta mereka ini pun berakhir dengan ditandainya peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wijck tersebut. Novel ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1938 dan terus dicetak ulang sampai sekarang. Karena novel ini selalu mengalami cetak ulang dan berhasil menarik perhatian masyarakat, seorang sutradara kondang bernama Sunil Soraya mengangkat novel ini menjadi sebuah film layar lebar pada 19 Desember ini mengisahkan seorang pemuda bernama Zainuddin yang memiliki darah campuran. Ayahnya bersuku Minangkabau sedangkan Ibunya bersuku Makassar. Di Makassar ia dianggap sebagai keturunan Minangkabau. Hidup Zainuddin dipenuhi dengan kepahitan. Ayahnya membunuh Ibunya karena Ibunya selalu memoroti harta Ayahnya. Tidak lama dari sepeninggal Ibunya, Ayahnya pun menyusul ibunya dikarenakan sakit-sakitan. Zainuddin pun menjadi anak yatim-piatu. Kemudian, Zaenuddin pergi ke kampung halaman Ayahnya di Minangkabau. Akan tetapi, kehadirannya tidak diterima oleh masyarakat Minangkabau karena ia memiliki darah campuran. Dengan berat hati, Zainuddin pergi ke suatu daerah bernama Batipuh Kota Padang Panjang. Disitulah ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hayati. Gadis yang dikenal dengan parasnya yang cantik dan berbudi baik. Disinilah timbul rasa cinta antara Zainuddin dan Hayati. Kisah cinta mereka tidak direstui oleh keluarga Hayati dikarenakan perbedaan kasta dan adat-istiadat mereka. Pedih hati Zainuddin tidak hanya sampai disitu, Hayati dijodohkan dan menikah dengan lelaki bernama Aziz yang berasal dari keluarga kaya raya dan masih sesuku dengan Hayati. Zainuddin dengan hati yang kecewa kemudian memutuskan untuk merantau ke Pulau Jawa tepatnya di Surabaya bersama Muluk sahabatnya. Disinilah Zaenuddin meraih kesuksesannya dan menghasilkan banyak karya. Singkat cerita, Hayati dan Zaenuddin dipertemukan kembali namun dalam kondisi yang berbeda. Kondisi rumah tangga Hayati dan Aziz berantakan, belakangan diketahui bahwa Aziz bangkrut karena hobinya yang suka mabuk-mabukkan dan berjudi. Aziz pun menyadari akan dirinya yang sudah diambang kemiskinan, ia menyerahkan Hayati kepada Zainuddin. Aziz pun memutuskan untuk melakukan bunuh diri di sebuah hotel. Mendengar hal itu, hati Hayati sangat sedih. Akan tetapi, Zaenuddin tidak bisa menerima Hayati kembali dikarenakan rasa sakit hati yang pernah dideritanya. Dipulangkanlah Hayati ke kampung halamannya di Minangkabau menggunakan kapal mewah Belanda yang bernama kapal Van Der Wijck. Dalam perjalanannya menuju Minangkabau, kapal tersebut tenggelam dan menewaskan Hayati. Mendengar hal tersebut, Zaenuddin merasa menyesal menyuruh Hayati balik ke kampung halamannya. Sampai setiap hari, ia berziarah ke kuburan Hayati. Zaenuddin pun menyusul Hayati setahun kemudian dikarenakan sakit-sakitan. Zaenuddin meninggalkan harta yang berlimpah dan sebuah hikayat cinta yang ia tulis, berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Makam Zaenuddin terletak di sebelah wanita yang dicintainya yaitu Hayati. Berakhirlah kisah cinta mereka bagaikan sepenggal lirik dalam sebuah lagu yakni “ku di liang yang satu, ku di sebelahmu”.a. Membuat pembaca terhanyut dan merasakan cerita yang ditulis oleh Terdapat beberapa pelajaran yaitu mengenai pengertian cinta suci bukan hanya kepada manusia saja namun terhadap tanah kelahiran, hukum adat-istiadat, dan Mengajarkan nilai-nilai Terdapat unsur keagamaan dan menjadikan novel ini sebagai salah satu media dalam mengkritik masyarakat yang tidak suka dengan hukum Novel ini dapat dilihat dari perspektif sastra, sejarah, sosial, dan Novel ini diangkat ke layar lebar dikarenakan Meskipun sudah cetakan ke-16 gaya bahasanya masih belum sempurna meskipun sudah disesuaikan dengan EYD pada saat Banyak menggunakan bahasa daerah sehingga para pembaca kurang dapat Adat-istiadat yang diceritakan dalam novel ini tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yakni seharusnya semua manusia berhak mendapatkan cinta, pengakuan, dan kasih sayang yang tulus dari hati seseorang adalah cinta yang tidak perlu saling memiliki dan dalam hidup kita harus mempunyai tujuan atau motivasi hidup sehingga tidak mudah dikalahkan oleh masalah yang Ratu Oasis, Mahasiswa Semester 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
TenggelamnyaKapal Van Der Wijck WowKeren com. indah mitalita RESENSI NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck 2013 Bioskop Nonton. April 28th, 2018 - Pada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck menceritakan suatu Dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Hamka ini tanyang kisah cinta yang taksampai antara
100% found this document useful 2 votes18K views7 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes18K views7 pagesResensi Novel Tenggelamnya Kapal Van Der WijckJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Hayatimeninggal dunia setelah ditemukan Zainuddin di sebuah tempat penampungan darurat korban tenggelamnya kapal Van Der Wijck. Tak lama setelah itu, Zainuddin pun meninggal dunia karena penyakit. Dalam novel yang ditulisnya ini, kita dapat mengira ngira bahwa sebenarnya sang pengarang sendiri ingin mengkritik adat budayanya sendiri.
Judul Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Pengarang HAMKA Haji Abdul Malik Karim Amrullah Penerbit Gema Insani Tahun Terbit 2017 cetakan 1 Tebal Buku 255 halaman Novel yang ditulis oleh HAMKA ini mengisahkan persoalan adat yang berlaku di daerah Minangkabau Sumatera Barat . Selain masalah adat, dalam novel ini juga digambarkan tentang adanya diskriminasi yang terjadi di masyarakat Minangkabau pada waktu itu. Perbedaan latar belakang / status sosial yang menghalangi kisah cinta antara Hayati dan Zainudin hingga berakhir dengan kematian. Dalam kisahnya diceritakan, Zainudin pergi ke kampung halaman ayahnya, di Batipuh Padang Panjang . Di sana lah ia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Hayati. Akhirnya muncullah rasa cinta kasih kedua insan tersebut. Namun percintaan keduanya terhambat karena adat istiadat yang masih kuat di daerah Minangkabau. Zainudin dari keturunan biasa dan miskin, ibunya berdarah Bugis, ayahnya keturunan Minang. Di daerah Minangkabau yang menganut matrilineal maka status Zainudin tidak diakui. Oleh karena itu, ia dianggap tidak memiliki pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan Hayati keturunan bangsawan. Akhirnya lamaran Zainudin ditolak oleh keluarga Hayati karena perbedaan status tadi. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz, laki-laki kaya dan terpandang serta berpendidikan Eropa. Zainudin kecewa, akhirnya ia memutuskan untuk merantau di Jawa. Dalam perantauannya Zainudin meraih kesuksesan. Dalam sebuah pertunjukan opera, Zainudin dipertemukan lagi dengan Hayati yang didampingi oleh suaminya. Kehidupan Hayati dengan suaminya tidak bahagia karena tidak didasari rasa cinta, demikian juga sifat Aziz yang suka mabuk-mabukan dan suka main perempuan. Akhirnya Aziz bangkrut dan jatuh miskin. Hayati diserahkan kepada Zainudin, Aziz mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Zainudin tidak bisa menerima Hayati dengan sepenuh hati karena sudah pernah dikhianati cintanya. Hayati dipulangkan ke kampung halamannya oleh Zainudin dengan menaiki kapal Van der Wijck. Dalam perjalanannya menuju ke Minangkabau, tenggelam lah kapal yang dinaiki Hayati. Kelebihan Novel Alur ceritanya sangat memikat dan menyentuh hati, ketika lamaran Zainudin ditolak keluarga Hayati, bahkan sampai Zainudin sakit parah seperti orang yang kehilangan keseimbangan. Latar tempat dan budaya yang ditampilkan sangat menarik dan deskripsinya mengajak pembaca ke daerah Minangkabau yang sangat indah alam pedesaannya. Majas yang ditampilkan banyak, sehingga pembaca bisa menikmati keindahan gaya bahasa yang ditampilkan dalam novel tersebut. Kekurangan Novel Adanya diskriminasi pada kehidupan masyarakat yang menggolongkan ada bangsawan dan masyarakat jelata/miskin. Dari segi bahasa agak susah dipahami karena banyak menggunakan Bahasa Melayu. Resensator Dwi Suyanti
NovelTenggelamnya Kapal Van Der Wijck mampu membuat pembaca kembali mengingat sejarah Indonesia pada era sebelum kemerdekaan. Tambah lengkap dibalut kisah cinta, adat dan kekayaan. Dengan adanya unsur adat budaya yang dimasukkan dalam novel ini dapat membuat wawasan pembaca menjadi luas akan kebudayaan negeri kita yang beragam. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Identitas BukuJudul buku Tenggelamnya Kapal Van Der WijckPengarang Buya Hamka Penerbit PT. Bulan Bintang Tahun terbit Cetakan ke-32 Tahun 2012Jumlah Halaman 236 halamanSinopsisNovel yang telah diangkat menjadi film ini menceritakan tradisi masyarakat Minang pada zaman itu. Penulis yaitu Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan Buaya Hamka mengkritik tradisi Minang terutama perkawinan paksa melalui novel ini. Novel ini menceritakan kisah cinta yang setia antara dua insan. Tokoh yang bernama Zainuddin adalah seorang yatim piatu yang memiliki nasib kurang beruntung. Ibu Zainuddin adalah orang asli Makasar yang menikah dnegan orang asli Minang. Oleh karena itu Zainuddin terbuang dari Makasar yang merupakan tanah kelahirannya. Pada suatu ketika Zainuddin mengunjungi Padang Panjang, namun disana ia dianggap sebagai orang Zainuddin bertemu dengan seorang gadis dari keluarga leluhur terpandang yang bernama Hayati. Zainuddin dan Hayati saling jatuh cinta, namun ibunya Hayati sangat tidak merestui hingga mengusir Zainuddin dari Pandang Pandang. meski Zainuddin pergi meninggalkan Hayati, tetapi mereka berjanji untuk tetap ini mengandung banyak amanat apalagi mengenai ranah budaya. Sangat menyentuh hati para cerita yang mudah untuk selalu sabar 1 2 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
ï»żSimpanSimpan resensi tenggelamnya kapal van der wijck Untuk Nanti. 100% (1) 100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara) 2K tayangan 7 halaman. Resensi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Dalam Novel tenggelamnya Kapal Van Der Wijck menggunakan sudut pandang ke tiga serba tahu.
ï»żresensi novel tenggelamnya kapal van der wijck1. resensi novel tenggelamnya kapal van der wijck2. resensi novel tenggelamnya kapal van der wijck per sub bab3. Tema tenggelamnya kapal van der wijck Alur tenggelam nya kapal van der wijck Tokoh tenggelamnya kapal van der wijck Penokohan tenggelamnya kapal van der wijck Latar,,latar tempat,,latar waktu,,latar suasana tenggelam nya kapal van der wijck Sudut pandang kapal van der wijck Amanat tenggelammya kapal van der wijck4. orientasi teks ulasan novel tenggelamnya kapal van der wijck5. Penulisan judul buku yang tepat di bawah ini adalah .... a. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck b. Tenggelamnya Kapal van Der Wijck c. Tenggelamya kapal van Der Wijck d. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck6. Saya telah membaca novel tenggelamnya kapal van der wijck karya hamka7. ceritakan kembali novel tenggelamnya kapal van der wijck​8. tenggelamnya kapal Van der Wijck sebuah novel karya​9. Fakta sejarah novel tenggelamnya kapal van der wijck adalah .....10. adat kebiasaan, dan etika dalam novel tenggelamnya kapal van der wijck11. apa perbedaan novel sitti nurbaya dan tenggelamnya kapal van der wijck?12. mengapa kapal van der wijck bisa tenggelam??13. perbedaan film dengan novel tenggelamnya kapal van der wijck​14. kapan tenggelamnya kapal van der wijck15. kaitan novel tenggelamnya kapal van der wijck dalam kehidupan nyata ?16. amanat dalam novel tenggelamnya kapal van der wijck?​17. siapa nama ayah Zainuddin dalam novel 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ?18. Apa keunggulan dari novel tenggelamnya kapal van der wijck19. struktur novel tenggelamnya kapal van der wijck20. analisislah kaidah kebahasaan novel tenggelamnya kapal Van der Wijck​ 1. resensi novel tenggelamnya kapal van der wijck Mapel B. IndonesiaTingkat SMPMateri ResensiJudul Tenggelamnya Kapal Van der WjickPenulis HamkaPenerbit Bulan BintangTahun Terbit 2012Tebal 236 halamanIsi Cerita Diawali dengan kisah percintaan Zainuddin dan Hayati yang penuh drama. Namun, hubungan mereka tidak disetujui oleh ibu Hayati, dengan alasan Zainuddin berbeda adat dengan mereka. Hayati akhirnya menikah dengan Azis dan ibunya sepakat menerima Azis dan menolak lamaran Zainuddin. Azis anak orang berada yang masih sesuku dan terikat kerabat walaupun jauh dengan ibu Hayati. Awal pernikahan Hayati dan Azis sangat bahagia karena Azis pandai mengambil dan menyenangkan hati Hayati. Namun tanpa sepengetahuan Hayati, Azis adalah tipe pemuda yang suka menghamburkan uang, berjudi, mabuk-mabukkan dan suka bermain pernikahan Hayati dan penolakan atas pinangannya, Zainuddin pun jatuh sakit, ia seperti orang tidak waras yang selalu memanggil nama Hayati. Atas permintaan dokter dan izin dari Azis suaminya akhirnya Hayati pun menjenguk Zainuddin. Dengan sekejap sakitnya langsung sembuh. Setelah sembuh dari sakit Zainuddin menjadi penulis yang terkenal di tanah Jawa. Seiring berjalannya waktu juga akhirnya Azis bangkrut kemudian rela menceraikan Hayati demi Zainuddin yang telah banyak membantunya saat itu dan bunuh diri di sebuah hotel. Tetapi Zainuddin menolak untuk menerima Hayati demi membalas dendamnya terhadap Hayati atas pengkhianatan yang dilakukan bertolak pulang dengan perasaan sedih menaiki kapal Van Der Wijck. Kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan tetapi Hayati berhasil diselamatkan. Dia meninggal setelah Zainuddin mengajarkannya mengucap kalimat syahadah. Zainuddin juga meninggal tidak lama kemudian karena menanggung penyesalan yang tidak berkesudahan. 2. resensi novel tenggelamnya kapal van der wijck per sub babJawabanPenjelasanSoalnya apa 3. Tema tenggelamnya kapal van der wijck Alur tenggelam nya kapal van der wijck Tokoh tenggelamnya kapal van der wijck Penokohan tenggelamnya kapal van der wijck Latar,,latar tempat,,latar waktu,,latar suasana tenggelam nya kapal van der wijck Sudut pandang kapal van der wijck Amanat tenggelammya kapal van der wijckJawabandek maaf soalnya yg mana yaPenjelasanterus kelas berapa 4. orientasi teks ulasan novel tenggelamnya kapal van der wijck Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk atau TKVDWmerupakan adaptasi dari roman karya Buya Hamka yang diangkat ke layar lebar dan dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahadian. TKVDW mulai diputar di bioskop Indonesia pada tanggal 19 Desember 2013. Film arahan Sunil Soraya ini menurut situs berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013. Di film ini, rangkaian kata-kata indah dari Buya Hamka bisa kita nikmati melalui karakter Zainuddin dan Hayati. 5. Penulisan judul buku yang tepat di bawah ini adalah .... a. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck b. Tenggelamnya Kapal van Der Wijck c. Tenggelamya kapal van Der Wijck d. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck a. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck semoga membantuPenulisan judul yg tepat ialah a Tenggelam nya Kapal Van Der Wijck . 6. Saya telah membaca novel tenggelamnya kapal van der wijck karya hamkaaku hanya ingin mendapatkan poinnyatetapi aku belum pernah membaca nya tentang apa itu ? 7. ceritakan kembali novel tenggelamnya kapal van der wijck​Pada suatu masa di Desa Batipuh, Minang Kabau terjadi pertengkaran antara Mamak dan kemenakannya. Pertengkaran itu berujung pada kematian Sang Mamak, Datuk Mantari Labih ditangan kemenakannya, Pandekar Sutan. Pandekar Sutan lalu menjalani masa hukuman dan pembuangan di Cilacap dan terakhir dia dibuang ke Bugis. Setelah menjalani masa tahanan Pandekar Sutan menetap dan bekerja di Mengkasar. Karena dia menunjukkan budi pekerti yang baik akhirnya Pandekar Sutan diambil mantu oleh seorang seorang Mengkasar keturunan melayu. Ia dinikahkan dengan puteri buangsunya bernama keempat perkawinan Pandekar Sutan dan Habibah hadirlah Zainuddin. Tetapi malang diusia sembilan bulan Zainuddin harus kehilangan kasih sayang Ibunya dan dia kemudian diasuh oleh Ayahnya dan Mak Base, pembantu keluarga Pandekar Sutan yang berasal dari Bulukumba. Tak lama kemudian ketika Zainuddin masih balita Ayahnya juga berpulang ke hadirat Illahi. Mak Base-lah yang kemudian mengasuh Zainuddin hingga Base mengasuh dan mendidik Zainuddin dengan sangat baik hingga asuhannya itu tidak lupa akar keluarganya. Darah Minang yang mengalir dalam dirinya membuat Zainuddin selalu terkenang dan berhasrat untuk bisa datang ke kampung tempat ayahnya berasal. Di Mengkasar sendiri Zainuddin tidak sepenuhnya diterima dalam lingkungan karena orang-orang selalu memandang dirinya sebagi anak Minang. Hasrat Zainuddin untuk bisa dating ke Minang Kabau sudah tidak terbendung. Dan suatu hari berangkatlah Zainuddin berlayar menuju kampung halamannya dengan diiringi derail air mata dan alunan do’a dari Mak menempuh perjalanan laut dan darat akhirnya Zainuddin tiba di dusun Batipuh. Awalnya Zainuddin diterima dengan sumringah oleh sanak saudaranya tetapi lama-kelamaan ia pun menginsyafi bahwa adat Minangkabau sangatlah berbeda. Orang-orang memandang dia sebagai orang jauh, orang Bugis, orang Mengkasar atau dalam bahasa Minangkabau disebut “ Anak Pisang “. Di dusun Batipuh ini Zainuddin bertemu dengan belahan jiwanya bernama Hayati. Tetapi kisah cinta Zainuddin dan Hayati membentur tembok peraturan-peraturan adat pusaka yang kokoh dan kuat dalam suatu negeri yang bersuku, berlembaga, berkaum kerabat dan berninik mamak. Zainuddin terpaksa menyingkir ke Padang Panjang. Selain menunggu pujaan hatinya, di Padang Panjang Zainuddin memperdalam ilmu agama dan pengetahuannya karena di kota itu telah berdiri sekolah-sekolah bagus. Tetapi penantian Zainuddin tidak berujung indah karena Hayati akhirnya memilih untuk diperistri oleh Aziz, kakak sahabatnya yang bernama Khadijah. Luluh lantaklah hati si Yatim-Piatu yang terbuang itu, terlebih lagi disaat yang sama Zainuddin mendapat kabar kalau Mak Base, pengasuhnya juga telah berpulang. Singkat cerita penderitaan yang datang bertubi-tubi itu membuat Zainuddin menjadi pribadi lain yang lebih tangguh. Berbekal uang warisan dari ayahnya Zainuddin mempertaruhkan peruntungan nasibnya di tanah Jawa. Kota pertama yang disinggahinya adalah Jakarta. Di Jakarta dia bekerja sebagai penulis lepas yang membuat hikayat atau cerita bersambung. Tulisan Zainuddin banyak peminatnya karena jiwa pengarangnya membuat dia selalu mengasilkan hikayat atau cerita yang isinya sangat menyentuh kalbu pembacanya. Zainuddin di kenal oleh pembacanya dengan nama pena “ Z ”. Keberhasilan Zainuddin menaklukkan Jakarta tidak terlepas dari jasa Muluk seorang “ perawa ” yang memilih insyaf dan selalu memanggil Zainuddin dengan sebutan Guru. Tak berapa lama tinggal di Jakarta, zainuddin memutuskan untuk pindah ke Surabaya dengan alasan supaya dia bisa lebih dekat dengan kampung halamannya di Mengkasar. Berbekal pengalaman di Jakarta tak sulit bagi Zainuddin untuk memperoleh kejayaan di Surabaya. Di Surabaya Zainuddin selain dikenal dengan nama pena “ Z “ ia juga di kenal dengan nama “ Tuan Shabir “. Zainuddin juga aktif di perkumpulan “ Anak Sumatera “ dan menjadi motor penggerak dari kelompok Tonil “ Andalas “Di Surabaya ini lah cinta Zainuddin dan Hayati di uji kembali. Sayangnya kisah cinta kedua anak manusia yang saling mengasihi ini tidak membuahkan kebahagiaan di dunia. Jiwa keduanya harus karam seiring dengan tenggelamnya Kapal Van Der cinta yang mendayu dan mengharu-biru ini dituturkan oleh HAMKA dengan bahasa yang “ rancak “ , indah khas melayu. Jangan berharap menemukan kata-kata berbau 8. tenggelamnya kapal Van der Wijck sebuah novel karya​Jawabanhaji abdul malik karim amrullahatau yg biasa di knl dgn hamkaJawaban Tenggelamnja Kapal van der Wijck adalah sebuah novel yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama 9. Fakta sejarah novel tenggelamnya kapal van der wijck adalah .....JawabanKapal van der Wijck adalah sebuah kapal mewah yang dibuat pada tahun 1921 yang dinamai menurut Gubernur Jenderal Hindia Belanda Carel Herman Aart van der Wijck. Kapal ini tenggelam pada tahun 1936 di Laut Jawa dan melatarbelakangi penulisan novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck oleh Hamka. Novel tersebut diangkat menjadi sebuah film pada tahun van der Wijck pada tahun Van der Wijck berasal dari nama Gubermur Jendela Hindia yang memerintah tahun 1839 hingga 1899. Gubernur tersebut bernama Jonkheer Carel Herman Aart Van Der Wijck. Kapal Van de Wijck adalah kapal penumpang yang mewah dan indah. Carel Herman merupakan seorang Belanda yang lahir di Ambon pada 29 Maret 1840 dan meninggal di Baarn, 8 Juli hidupnya, Carel Herman pernah melaksanakan tugas dan operasi “Pengendalian Lombok” di bawah perintah Ratu Emma van Van der Wijck memiliki panjang sekitar meter dengan lebar meter dan tinggi ini terbagi menjadi tiga kelas, yakni kelas pertama dengan kapasitas 60 penumpang, kelas dua sebanyak 34 penumpang, dan geladak dengan daya tampung 999 Van der Wijck adalah kapal uap milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij KPM dibuat oleh Maatschappij Fijenoord, Rotterdam tahun 1921. Tahun 1921, kapal tersebut berlayar dari Feyenoord, Rotterdam menuju itu kapal melayani rute kawasan perairan di Hindia Belanda dan merupakan cikal bakal pelayaran nasional Indonesia Pelni. Saat tenggelam, kapal tersebut dinahkodai oleh Akkerman, nahkoda senior dengan pengalaman selama 25 tahun. Selain penumpang, kapal ini pun membawa muatan kayu besi yang rencananya akan dibongkar di pelabuhan Tanjung Priok dan dibawa ke 20 Oktober 1936, Kapal Van Der Wijck tenggelam saat berlayar dari Bali menuju Semarang dan akan singgah di di Surabaya, kapal tercatat membawa muatan 150 ton besi dan 5 buah konsedor dengan masing-masing seberat 3 ton. Pelayaran kapal mewah tersebut berakhir di Perairan Lamongan, Jawa Timur tepatnya di 12 mil dari Pantati Brondong, Lamongan. Diduga, kapal-kapal tersebut membawa barang-barang berharga. Tercatat 153 penumpang selamat, 58 penumpang tewas, dan 42 lainnya hilang seperti di tulis oleh de Telegraaf pada 22 Oktober sebenarnya tidak ada angka pasti karena pencatatan tidak sesuai. Diperkirakan ada 250 orang yang ada di dalam kapal lain menyebutkan jika jumlah penumpang pada saat itu adalah 187 warga pribumi dan 39 warga Eropa. Jumlah awak kapalnya terdiri dari seorang kapten, 11 perwira, seorang telegrafis, seorang steward, 5 pembantu kapal dan 80 ABK dari kabar Australia, The Queenslander yang terbit Kamis 22 Oktober 1936 turut memberitakan tenggelamnya Van der Wijck. Koran tersebut menyebut jika kapal sekonyong-konyong miring saat berada 64 kilometer barat daya itu hanya butuh enam menit hingga seluruh badan kapal tenggelam. The Queenslander juga menuliskan soal proses evakuasi yang melibatkan banyak orang, dari nelayan, pilot pesawat terbang, hingga kapal Angkatan Laut operasi penyelamatan, pemerintah Hindia Belanda sempat mengerahkan delapan pesawat udara Dornier dikirim untuk menyelamatkan penumpang. Termasuk kapal bantuan dan perahu nelayan setempat turut membantu mengevakuasi korban. Sayangnya, bantuan itu tak dapat menyelamatkan penumpang kapal Sebanyak 75 penumpang dinyatakan hilang. Namun sang nahkoda, Kapten Akkerman justru selamat dari peristiwa kapal tersebut tenggelam, warga yang tinggal di pesisir Pantai Brondong berusaha menyelamatkan para penumpang Kapal Van der ucapan terimakasih kepada warga dan untuk mengenang tenggelamnya kapal mewah tersebut, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Monuman Van der Wijck. Monumen berdiri kokoh di kawasan pantai berbentuk seperti pos pemantau setinggi 15 meter berwarna kuning dan biru. Terdapat dua prasasti di dinding barat dan timur monumen. Prasasti terbuat dari pelat besi bertuliskan dalam bahasa Belanda dan Indonesia. Monumen tersebut letaknya dekat dari Jalan raya baik yang menuju ke pelabuhan TPI Brondong atau jalan raya pantai utara tidak jauh dari kawasan Wisata Bahari yang dek / kak jawabannya makasih udah percaya sama aku thanks and arigatou 10. adat kebiasaan, dan etika dalam novel tenggelamnya kapal van der wijck Saya punya novelnya, tapi gak ngerti apa maksud adat kebiasaan dan etika. Yg jelas, disana diceritakan bahwa perempuan dan laki-laki tidak boleh bercinta-cintaan pacaran, kirim-kiriman surat dsb. Adat kebiasaannya adalah gadis yg bersuku padang gabole nikah sama org yg beda suku. Novel ini sendiri menceritakan kisah kasih tak sampai. Semoga dapat membantu. 11. apa perbedaan novel sitti nurbaya dan tenggelamnya kapal van der wijck? Novel siti nurbaya tentang cintaNovel tenggelamnya kapal van der wijck tentang kapal yang tenggelam 12. mengapa kapal van der wijck bisa tenggelam?? Karena ditembak oleh pasukan Indonesia 13. perbedaan film dengan novel tenggelamnya kapal van der wijck​Jawabanadanya aspek penciutan, penambahan, maupun perubahan bervariasi pada alur, tokoh dan penokohan, serta latar. Aspek penciutan terjadi dikarenakan adanya keterbatasan teknik dari film yang tidak memungkinkan semua unsur intrinsik pada novel dapat dimasukkan ke dalam film. Aspek penambahan terjadi jika karenakan adanya penafsiran dan proses kreatif dari sutradara yang ikutdimasukkan selama pembuatan film. Aspek perubahan bervariasi terjadidikarenakan adanya media yang berbeda antara novel dan film, sehinggamemungkinkan adanya penambahan bervariasi yang dilakukan saat ceritadiadaptasi ke dalam film. 14. kapan tenggelamnya kapal van der wijck Kapal Van Der Wijck tenggelam pada tanggal 20 Oktober bermanfaatLala ❀Tenggelamnya kapal Van Der Wujck pada tgl 20-10-1936 15. kaitan novel tenggelamnya kapal van der wijck dalam kehidupan nyata ? karena pernah terjadi1. mengajarkan untuk tidak rasisme2. mengajarkan untuk bangkit dari keterpurukan3. mengajarkan untuk belajar agama dengan giat4. mengajarkan untuk saling berbagi, walau sudah kayadll 16. amanat dalam novel tenggelamnya kapal van der wijck?​JawabanNovel ini memberi banyak pelajaran dan amanat bagi pembacanya. Diantaranya, jangan menilai segala sesuatu dengan materi karena materi tidak menjanjikan kebahagiaan, seperti saat Hayati menikahi Azis yang berasal dari keluarga kaya, ia tak merasa bahagia karena Azis ternyata seorang pemuda yang tak bertanggung jawab. 17. siapa nama ayah Zainuddin dalam novel 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ? Jawabannya adalah "Pendekar Sutan".>> karna didalamnya diceritakan bahwa ; "Pendekar Sutan" memilih menetap di makassar dan menikah dengan Daeng Habibah dan memperoleh seorang anak bernama zainuddin. 18. Apa keunggulan dari novel tenggelamnya kapal van der wijckJawabanKelebihan roman ini sangat menantang hati pembacanya. Banyak diskusi banyak hal. Salah satunya adalah untuk selalu roman ini terlalu banyak menerbitkan tentang surat Hayati dan Zainuddin jadi membuat sedikit pembaca untuk membaca tulisan surat-surat mereka itu. 19. struktur novel tenggelamnya kapal van der wijckDi wilayah Mengkasar, di tepi pantai, di antara Kampung Baru dan Kampung Mariso berdiri sebuah rumah bentuk Mengkasar. Di sanalah hidup seorang pemuda berumur 19 tahun. Pemuda itu bernama Zainuddin. Saat ia termenung, ia teringat pesan ayahnya ketika akan meninggal. Ayahnya mengatakan bahwa negeri aslinya bukanlah Mengkasar. 20. analisislah kaidah kebahasaan novel tenggelamnya kapal Van der Wijck​Jawabana Kalimat Simpleks Matahari telah hampir masuk ke dalam peraduannya. Di waktu senja demikian kota Mengkasar kelihatan hidup. Dia dinamai ayahnya Zainuddin. Darah muda masih mengalir dalam badannya. Dari pembuangan Cilacap dia dibawa orang ke tanah Kalimat Kompleks Orang serumah itu ribut, pekik yang perempuan lebih-lebih lagi. Ketika Landraad bersidang di Padang Panjang, Pendekar Sutan mengaku terus terang atas kesalahannya, dia dibuang 15 tahun. Setelah dipotong 3 tahun, habislah hukuman dijalankannya seketika dia berada di Mengkasar. Kalau dia mau tentu dia akan dikirim ke Minangkabau, tanah tumpah darahnya. Meskipun hatinya amat ingin dan telah teragak hendak pulang, ditahannya, dilulurnya air matanya, biarlah negeri Padang "dihitamkan" buat Kata PenghubungKata penghubung/konjungsi yang terdapat dalam novel ini diantaranya Dan Ayahnya berkata, jika Mengkasar ada Gunung Lompo Batang dan Bawa Kara... Tetapi Ia tak tahu benar apakah isi lagu itu, tetapi rayuannya sangat melekat dalam hatinya. Sejak Sejak kecilnya telah dirundung oleh kemalangan'... Untuk mengetahui siapa dia... Ketika Ketika Landraad bersidang di Padang Panjang, Pandekar Sutan mengaku terus terang atas kesalahannya, dia dibuang 15 tahund Kata Rujukan Sang Hilang kebesaran Sang Surya, maka dari balik puncak Lompo Batang yang antara ada dengan tidak itu terbitlah bulan 15 hari menerangi seluruh alam. Beliau Ia teringat pesan ayahnya tatkala beliau akan menutup mata, ia teringat itu, meskipun dia masih lupa-lupa ingat. Si "Pertama membaca Al-Qur-an tengah malam, kedua membuaikan si Udin dengan nyanyian negeri sendiri, negeri Padang yang ku cinta.
sebelumberangkat nonton film ini kebanyakan minum, trs pas film nya mau mulai aku ga pipis dulu dan pas awal sampe pertengahan ga kebelet tapi pas kapalnya mau tenggelem kebelet banget tapi nahan sampe kringet dingin, pusing banget trs aku minta temen aku untuk nemenin ke kamar mandi dia nolak dong..
Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah salah satu karya novel bersejarah paling berpengaruh di Indonesia. Novel ini ditulis oleh penulis terkenal, Hamka, dan dirilis pada tahun 1927. Novel ini menceritakan kisah persahabatan, cinta, kehilangan, dan kebangkitan dari seorang laki-laki bernama Harun di sebuah desa di Sumatera ini menceritakan kisah Harun yang berjuang untuk menemukan cinta sejatinya. Suatu hari, Harun bertemu dengan seorang wanita bernama Mariam yang dipercaya dapat menyelamatkan mereka dari perjuangan. Namun, ketika kapal mereka, Van Der Wijck, tenggelam di laut, Harun harus belajar untuk melepaskan cinta sejatinya dan berjuang untuk kehidupan yang lebih novel ini berlatar belakang pada tahun 1917, Hamka mampu menggambarkan kehidupan masyarakat desa pada masa itu dengan sangat baik. Dia juga mampu menggambarkan pengalaman para tokoh dalam novelnya dengan kedalaman emosi yang tak terlupakan. Ini menjadi salah satu alasan utama mengapa novel ini begitu berpengaruh dan banyak dipuji oleh para ini juga menceritakan tentang persahabatan yang kuat antara Harun dan Mariam yang mereka gelar sebagai persahabatan sejati’. Ini adalah salah satu kisah persahabatan yang paling populer di Indonesia dan telah menginspirasi banyak novel lain. Novel ini juga menceritakan tentang persahabatan yang berkembang antara Harun dan teman-temannya selama perjalanan mereka menuju kemarinan. Ini adalah bagian yang paling mengharukan dari novel ini juga menceritakan tentang bagaimana Harun akhirnya mampu melepaskan cintanya dan memilih untuk hidup dengan lebih baik. Ini adalah salah satu kisah inspiratif yang paling menyentuh di Indonesia. Novel ini memberikan pesan penting bahwa walaupun kita mengalami kegagalan dalam hidup kita, kita harus terus berjuang untuk meraih Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah salah satu novel terbaik yang pernah ditulis di Indonesia. Novel ini sangat berpengaruh bagi masyarakat Indonesia karena berisi banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, cinta, kehilangan, dan kebangkitan. Novel ini juga menginspirasi banyak novel lain dan masih populer sampai saat Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah salah satu novel bersejarah paling berpengaruh di Indonesia. Novel ini ditulis oleh penulis terkenal, Hamka, dan menceritakan kisah persahabatan, cinta, kehilangan, dan kebangkitan dari seorang laki-laki bernama Harun. Novel ini mengajarkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, cinta, kehilangan, dan kebangkitan, dan masih populer sampai saat ini.
ResensiFilm Tenggelamnya kapal van der wijck. ALVITO ARYA JAYA KESUMA. gm. gm. Warnet Vast Raha. Naskah Drama Cinta Siti Nur Belek. Naskah Drama Cinta Siti Nur Belek. ANALISIS NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (1) Finna Ayu fitriana. tgs bj 2022. tgs bj 2022. Arya Liftyan M. ok. ok. Amy Nayla Rizqillah. fhnjhnjhnjg. fhnjhnjhnjg.
100% found this document useful 1 vote2K views7 pagesDescriptionResensi novelOriginal Titleresensi tenggelamnya kapal van der wijckCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views7 pagesResensi Tenggelamnya Kapal Van Der WijckOriginal Titleresensi tenggelamnya kapal van der wijckJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Olehitu, pembacaan terhadap teks Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck untuk memahami budaya masyarakat melalui representasikan watak Hayati adalah penting bagi memberi lebih ruang untuk memahami pergelutan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Minangkabau pada tahun 30an yang menjadi latar waktu dan tempat dalam filem ini. Filem Tenggelamnya “Pergantungan jiwaku, Zainuddin. Ke mana langit tempatku bernaung setelah engkau hilang dariku, Zainuddin. Apakah artinya hidup ini bagiku kalau engkau pun telah memupus namaku dari hatimu”. Begitulah kiranya petikan kata yang terucap oleh Hayati, dalam novel bertajuk Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk yang telah mafhum aku baca. Novel yang menurutku lumayan bagus dari segi cerita dan tokohnya. Walau ditulis beberapa puluh tahun silam, namun cerita dari novel ini dapat menggambarkan keadaan kehidupan manusia zaman sekarang. Aku jadi bersemangat untuk langsung meresensi novel ini dengan gaya bahasaku sendiri, menurutku sendiri dan pendapatku sendiri tentang novel ini. Oh iya, novel yang akan aku resensi ini ialah revitalisasi dari buku yang berjudul sama terbitan Bulan Bintang cetakan ke 32 tahun 2014. Cetakan berikutnya diterbitkan oleh Gema Insani. Kenapa aku memberikan informasi ini di awal sebab, novel ini telah dicetak puluhan kali dari tahun pertamanya terbit. Jadi banyak gubahan dari segi penulisan kata sehingga sesuai EYD sehingga beberapa novel tiap cetakan mungkin berbeda. Resensi Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Identitas Buku Judul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Pengarang Haji Abdul Malik Karim Amrullah Hamka Genre Romantis, Sejarah Penerbit Gema Insani Tanggal Rilis/Cetakan Pertama Tahun 1938 Tahun Terbit 2017 cetakan pertama oleh Gema Insani Tempat Terbit Jakarta Jumlah Halaman 256 Halaman ISBN 978-602-250-416-0 Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Zainuddin ialah pemuda berdarah campuran Minang dan Bugis. Ayahnya berasal dari Batipuh sebuah desa di Padang Panjang Sumbar. Sementara ibunya asli orang Makasar Sulawesi Selatan. Pertemuan orang tua Zainuddin bermula ketika Ayahnya diasingkan dari tempat asalnya, Batipuh. Ayahnya kemudian menetap di Makasar dan memperistri ibunya Zainuddin. Pemuda 20 tahun tersebut amat menderita, di Makasar ia dianggap orang asing. Ayah ibunya pun telah meninggal sejak dirinya masih kecil sehingga ia diasuh oleh mamak angkatnya, Mak base. Timbul keinginan dari diri Zainuddin untuk pergi ke tanah asal ayahnya dengan pengharapan bahwa hidupnya akan lebih baik. Ia berharap jika keluarga di Batipuh dapat menerima dirinya dengan sambutan bahagia. Dia pun mantap pergi, setelah meminta meminta izin kepada mak angkatnya. Malang nasib pemuda itu, walau ia telah sampai di kampung halaman ayahnya, namun ia malah mendapat sambutan yang kurang baik. Dia dianggap orang asing, tidak beradat, asal usulnya tidak jelas dan sebagainya. ia pun kecewa dan hampir putus asa menjalani hidupnya. Ia menjadi anak yang terbuang. Namun keputus asaan nya sirna setelah ia bertemu seorang gadis cantik bernama Hayati, seorang bangsawan, beradat dan berlembaga. Ketidak nyamanan hidupnya di kampung sang ayah sedikit terobati setelah berkenalan dengan Hayati. Mereka pun saling jatuh cinta dalam keikhlasan dan kesucian jiwa. Cinta mereka tumbuh semakin kuat, hari demi hari. Namun, timbul larangan dari ninik-mamak Hayati yang tidak setuju hubungan asmara dua insan tersebut. Zainuddin dianggap tidak pantas berhubungan dengan Hayati. Ninik mamak Hayati menganggap Zainuddin sebagai pemuda yang tidak beradat, melarat, dan tidak berlembaga. Zainuddin kemudian diusir dari kampung Batipuh oleh ninik mamak Hayati, kini Zainuddin tinggal di kota Padang Panjang. Hayati mengukir janji bahwa akan setia kepada Zainuddun sebelum dia pergi ke Padang Panjang, namun Hayati mengingkarinya. Ia malah menikah dengan Aziz, seorang pemuda minang keturunan terhormat, beradat dan berlembaga serta kaya. Namun sifat dari Aziz tidaklah mencerminkan sosok bangsawan yang terhormat dan berdudi luhur. Mendengar pernikahan Hayati, remuklah hati Zainuddin. Ia putus asa dan hampir bunuh diri karena patah hati tersebut. Untuk mengobati luka hatinya, ia pergi ke tanah jawa untuk melupakan Hayati. Pergilah Zainuddin dengan sabatnya ke tanah Jawa. Di tanah Jawa, Zainuddin mencurahkan segenap luka di hatinya melalui tulisan yang ternyata mendapat apresiasi yang luar biasa. Kini Zainuddin terkenal sebagai penulis yang masyur di tanah jawa. Kini dirinya menjadi orang yang bergelimang harta. Pada saat itulah ia bertemu kembali dengan Hayati, orang yang masih dicintainya itu. Hayati pergi mengikuti suaminya yang bekerja di tanah jawa. Lambat laun, perlakuan Azis kepadanya Hayati istrinya amatlah buruk. Ia menderita bersuami Aziz, kini ia menyesal meninggalkan Zainuddin. Singkat cerita, Aziz ialah orang yang tidak berbudi, dia gemar berjudi dan main perempuan. Karena kelakuan nya itu ia bangkrut, ia miskin dan rumah pun telah disita. Tanpa rasa malu, Aziz meminta tolong kepada Zainuddin untuk menolong nya. Ia meminta diperbolehkan menumpang di rumah Zainuddin. Aziz kemudian meminta maaf tentang segala kesalahan nya di masa lalu. Aziz kini bertaubat, kini dirinya berada di jalan yang benar. Aziz memutuskan untuk pergi dari rumah Zainuddin untuk mencari pekerjaan namun tidak dengan Hayati. Setelah pergi meninggalkan Hayati ia mengirim surat bahwa ia menceraikan Hayati. Ia sadar bahwa ia telah merebut Hayati dari Zainuddin. Setelah mengirim surat, dikabarkan Aziz telah bunuh diri di sebuah hotel. Kini Hayati menjadi janda. Hayati kemudian meminta untuk menjadi istri Zainuddin atas permintaan dari Aziz. Sebenarnya Zainuddin amat bahagia, namun ia teringat akan janji yang telah di ingkari Hayati, rasa patah hatinya dulu. Ia pun menolak pemintaan Hayati walau hatinya enggan melakukan itu. Disuruhlah Hayati untuk pulang ke kampung halaman nya di Batipuh. Hayati pun pergi, ia menaiki kapal Van Der Wijk. Tidak diduga ternyata kapal yang ditumpanginya tersebut tenggelam tanpa sebab, Hayati pun menjadi korban nya. Hayati meninggal. Zainuddin sedih bukan main, kini sinar kehidupan nya telah sirna. Ia meratapi keputusan yang telah ia buat, kesalahan kerena menolak dan menyuruh Hayati pergi. Kini hanya ada penesalalan dalam diri Zainuddin. Kisah selanjutnya ialah, Zainuddin tertimpa sakit kerena kehilangan orang yang dicintainya. Ia pun meninggal karena sebab tersebut. Dikuburkan lah mayat Zainuddin didekat Hayati, orang yang disukainya. Kisah cinta mereka berakhir tragis. Kelebihan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Novel dengan tajuk Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini memiliki sejumlah kelebihan menurut ku. Pertama ialah penulis menggambarkan keadaaan tanah Minang dengan begitu jelas. Penulis menggambarkan bagaimana kehidupan mayarakat dan adat di Padang Panjang dengan detail. Kedua ialah keindahan kesusastra an sangat terlihat karena penulis banyak menggunakan majas dan perumpamaan untuk menggambarkan latar tempat dan suasana dalam cerita ini. ketiga ialah cerita ini dapat menjadi inspirasi bagi kita kaum laki-laki untuk bejuang meraih impian. Kekurangan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Kekurangan novel ini ialah bahasa yang digunakan membingungkan karena tidak menggunakan bahasa Indonesia yang kurang sesuai EYD. Bagi kalian mungkin butuh waktu untuk memahami baris demi baris cerita novel ini. Selain itu, banyak kata-kata yang tidak aku mengerti, hal ini sebab aku bukanlah orang Minang. Mungkin jika di berikan penjelasan di bawah cerita, lain lagi. Namun tidak sama sekali, tidak ada penjelasan apa arti kata asing tersebut. Penggambaran watak tokoh nya juga terkesan sadis-sadis. Kita bisa melihat bahwa Zainuddin yang tidak diterima dan dianggap orang asing dan ia diusir dari Desa Batipuh. Selain itu jelas tergambar jika adat Minang lebih mementingkan harta, tahta dan keturunan. Hal ini seperti semua orang di daerah tersebut seperti itu, padahal mungkin tidak. Kesimpulan Dengan membaca novel ini, aku menjadi terinspirasi untuk lebih giat berusaha agar tidak disepelekan orang. Aku tidak mau seperti Zainuddin yang pupus harapan nya karena faktor kekayaan, dianggap melarat dan bodoh. Dari novel ini aku juga mendapat banyak pengetahuan baru terutama kata-kata yang jarang aku dengar kini aku tahu maknanya.
TenggelamnyaKapal Van der Wijck. Bangbang Yogie Wijaya a,1*, Diyanah N isa Halimatussa'diah b,2. novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijk yang . berlatarkan adat Minang, lazimnya bahasa yang .
RESENSI NOVEL “TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK” Judul buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Penulis buku Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullah Penerbit buku PT Bulan Bintang Jenis media Cetak kulit keras dan lunak Gendre Novel Tebal buku 224 Halaman, 21 cm Tahun terbit 1938 Identifikasi unsur-unsur intrinsik novel 1. Tema. Novel karya Hamka yang berjudul “ Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”, yang bertema tentang cinta yang sejati, tulus dan cinta yang setia antara laki-laki dan perempuan tetapi tidak dapat dipersatukan dan tak tersampaikan karena tradisi adat Minangkabau yang begitu mengikat dan terlalu mendiskriminasi adat pada saat itu. 2 Alur. Menggunakan Alur maju-mundur. 3. Latar/setting. a. Waktu 1. Siang. 2. Matahari telah hampir masuk kedalam peraduannya 3. Malam ....bunyi jangkrik disudut rumah yang memecah sunyinya malam 4. Senja diwaktu Senja demikian... 5. Senin, 19 Oktober 1936, pagi Pagi-pagi, senin 19 Oktober 1936, kapal Van der Wijck dari mengkasar... 6. Pukul 10 malam kira-kira pukul 10 malam dibuka pula matanya. Bagi orang yang tahu.. 7. 20 Oktober pukul 1 malam .....,20 Oktober aneta. Pada pukul 1 tadi malam b. Tempat 1. Desa Batipuh, Minangkabau Kampung halaman Zainudin 2. Makassar 3. Jakarta, dirumah muluk dan zainudin 4. Surabaya Rumah aziz dan Hayati 5. Penampungan Korban tenggelamnya kapal Van Der Wijk surabaya c. Suasana 1. Mengharukan saat Hayati menerima cinta Zainuddin ketika Zainuddin menyatakan lewat surat dan bertemu di bentang sawah milik Datuk 2. Menyedihkan dan kecewa ketika Zainuddin hidup dengan sengsara, permintaan Zainuddin di tolak oleh keluarganya ayati, ketika Hayatimeninggal 3. Menyenangkan saat pertama Zainuddin bercakap-cakap dengan Hayati. ....” alangkah beruntungnya... mukanya amat jernih, matanya penuh dengan rahasia kesucian dan tabiatnya gembira...” Amanat Setiap sesuatu itu dapat diambil hikmahnya,Dalam menghadapi liku-liku kehidupan hendaknya selalu sabar dan tabah tanpa lupa dengan ikhtiar dan tawakal,Suatu usaha harus kita coba dalam beberapa hal,Kemiskinan bukanlah penghalang bagi keberhasilan Alur Alur Maju karna pengarang menyuguhkan kisah zainudin dari awal hingga zainudin meninggal akhirnya. Sudut pandang Dalam Novel Tenggelamnya kapal Van Der Wijk sudut pandang yang digunakan adalah pandangan orang ketiga karena lebih banyak memakai kata ganti orang “dia” maupun juga nama si tokoh . Gaya Penulisan Gaya penulisan novel ini adalah bahasa yang sedang trend dimasanya. Hal ini tampak jelas dengan banyaknya penulisan dengan gaya ejaan Indonesia lama. Pengaruh Melayu juga dapat kita lihat dengan jelas yang ditandai dengan penggunaan pantun dan sajak. Nilai Nilai yang di bahas adalah nilai sosial, budaya dan agama. Karna dalam novel inii membahas tentang keturunan, Pelajaran-pelajaran hidup dan juga kesenggangan sosial yang terjadi di masyarakatnya. Penokohan. 1. Zainudin Sopan santun, iba hati, sabar, baik hatinya, tidak sombong 2. Hayati Cantik, mudah tersentuh hatinya 3. Pandekar Sutan Sopan santun, tegar, penyabar, berani, penyayang 4. Daeng Habibah Setia, lemah lembut 5. Mak Base sabar, baik, setia, amanah, 6. Datuk Mantari Labih Serakah, tidak adil 7. Dt.. wibawa, bijaksana 8. Muluk Setia, baik, mudah bergaul 9. Azis Gagah, gaul, kaya 10. Mamak peduli 11. Daeng Manippi Baik 12. Khadijah Mata duitan, suka menghasut Sinopsis menceritakan kembali Pada zaman dahulu ada seorang anak bernama Zainudin, dia dari kecil hingga besar selalu dirundungi kemalangan. Dia anak dari Pandekar Sutan dan Daeng Habibah. Ibunya meninggal dunia ketika dia baru berumur 9 bulan. Ayahnya adalah anak buangan. Dia dibuang dari negerinya yang bersuku, berlembaga serta berninik mamak. Negerinya itu berkaum kepada kaum perempuan. Malang nasib seorang anak laki-laki jika tidak mempunyai saudara perempuan. Inilah nasib Pandekar Sutan. Ketika Ibunya meninggal hartanya menjadi milik mamaknya. Hidupnya jadi terlantar karena mamaknya Datuk Mantari Labih adalah seorang yang serakah dan tidak adil. Malang nasib Zainudin karena dalam negeri ibunya dia dianggap sebagai orang asing dan didalam negeri ayahnya dia juga dianggap orang asing pula. Zainudin penasaran dengan keindahan negeri ayahnya. Ia pun memutuskan untuk pergi merantau ke negeri ayahnya. Dengan berat hati Mak Base melepaskannya. Di sana ia bertemu dengan seorang wanita bernama Hayati. Mereka saling mencintai dan sering berkirim-kiriman surat. Namun sayangnya di sana orang-orang belum mengenal dengan percintaan suci. Mereka memandang perbuatan Zainudin dan Hayati adalah suatu perbuatan yang menyalahi adat. Para kaum hawa yang belum kawin sangat marah dengan Hayati karena mereka merasa dipermalukan dan direndahkan derajatnya seakan-akan kampung tak berpenjaga. Terlebih-lebih persukuan Hayati yang merasa dihinakan. Mamak Hayati Dt.. sangat marah. Dengan cara halus Zainudin diusir dari Batipuh. Dia pergi ke Padang Panjang. Di sana ia tinggal di rumah seorang janda tua ber-anakkan satu. Tak berapa lama dia tinggal di Padang Panjang dia mendapatkan surat dari Mengkasar yang isinya memberitahukan bahwa Mak Basenya telah meninggal dunia dan dalam surat itu terdapat uang sebanyak yaitu uang ayahnya untuknya yang disimpankan oleh Mak Basenya. Dia tidak terlalu lama terlarut dalam kesedihan. Dengan uang Rp3000,- ia berani untuk meminang Hayati. Dia tuliskan surat untuk mamak Hayati Dt.. tetapi tidak diberitahukannya bahwa dia sudah ber-uang. Sayangnya niat baiknya ditolak oleh keluarga hayati. Namun dia masih tegar karena di benaknya Hayati masih mencintainya. Namun pikirannya itu hilang ketika teman Hayati Khadijah mengirimkan surat kepada Zainudin yang isinya memberitahukan bahwa Hayati telah bertunangan dengan kakaknya Azis. Hati Zainudin sangat terpukul mendengar hal itu. Zainudin terlihat sangat pucat, mamak pun menanyakan ada apa dengan Zainudin namun tak mau jujur. Mamak pun menyarankan agar Zainudin bertemu dengan Muluk anaknya, mungkin dapat menolong masalahnya. Zainudin pun setuju. Zainudin dan Muluk menjadi teman akrab sehidup semati. Muluk banyak memberikan informasi tentang calon suami Hayati yang ternyata berperangai kurang baik. Zainudin tidak rela jika Hayati disakiti oleh orang lain. Zainudin memberitahukan Hayati tentang hal ini namun Hayati tidak memperdulikannya. Ketika hari pernikahan Hayati dengan Azis tiba Zainudin sakit keras sehingga tak ada kemungkinan lagi untuknya hidup. Namun ternyata 2 bulan kemudian penyakitnya mulai sembuh. Ternyata Allah masih sayang kepadanya. Semangat hidupnya mulai bangkit lagi. Dia menjalani hidupnya yang baru bersama Muluk. Dia merantau dengan Muluk ke tanah Jawa. Usut punya usut ternyata Hayati dan suaminya juga berpindah ke Jawa. Kehidupan rumah tangganya mulai kacau ketika sudah berpindah. Azis sering minta uang kepada Zainudin. Tak berapa lama kemudian Azis dan Hayati menjadi gelandangan. Mereka dibawa Zainudin tinggal di rumahnya. Beberapa saat kemudian Azis berpamitan untuk pergi jauh mencari pekerjaan dan menitipkan Hayati kepada Zainudin. Tak berapa lama kemudian terdengar kabar bahwa Azis tewas karena bunuh diri dan mengirimkan surat kepada Hayati dan Zainudin agar mereka menikah. Namun karena emosi dan sakit hati Zainudin menolaknya dan memilih memulangkan Hayati ke kampungnya. Hayati pulang menumpangi Kapal Van Der Wijck. Alangkah malangnya nasib Hayati ternyata kapal yang ditumpanginya tenggelam. Walaupun dia selamat namun tak bertahan berapa lama dia pun meninggal dunia. Zainudin sangat terpukul dan menyesal atas keputusannya tadi karena dia sebenarnya masih mencintai Hayati. Tak berapa lama setelah Hayati wafat Zainudin pun menyusul dan kuburannya berada disamping kuburan Hayati. Identifikasi isi novel1. Paparan/narasi Pada zaman dahulu ada seorang anak bernama Zainudin, dia dari kecil hingga besar selalu dirundungi kemalangan. Dia anak dari Pandekar Sutan dan Daeng Habibah. Ibunya meninggal dunia ketika dia baru berumur 9 bulan. Ayahnya adalah anak buangan. Dia dibuang dari negerinya yang bersuku, berlembaga serta berninik mamak. Negerinya itu berkaum kepada kaum perempuan. Malang nasib seorang anak laki-laki jika tidak mempunyai saudara perempuan. Inilah nasib Pandekar Sutan. Ketika Ibunya meninggal hartanya menjadi milik mamaknya. Hidupnya jadi terlantar karena mamaknya Datuk Mantari Labih adalah seorang yang serakah dan tidak adil. 2. Konflik Zainudin penasaran dengan keindahan negeri ayahnya. Ia pun memutuskan untuk pergi merantau ke negeri ayahnya. Dengan berat hati Mak Base melepaskannya. Di sana ia bertemu dengan seorang wanita bernama Hayati. Mereka saling mencintai dan sering berkirim-kiriman surat. Namun sayangnya di sana orang-orang belum mengenal dengan percintaan suci. Mereka memandang perbuatan Zainudin dan Hayati adalah suatu perbuatan yang menyalahi adat. Para kaum hawa yang belum kawin sangat marah dengan Hayati karena mereka merasa dipermalukan dan direndahkan derajatnya seakan-akan kampung tak berpenjaga. Terlebih-lebih persukuan Hayati yang merasa dihinakan. Mamak Hayati Dt.. sangat marah. 3. Klimaks Dengan cara halus Zainudin diusir dari Batipuh. Dia pergi ke Padang Panjang. Di sana ia tinggal di rumah seorang janda tua ber-anakkan satu. Tak berapa lama dia tinggal di Padang Panjang dia mendapatkan surat dari Mengkasar yang isinya memberitahukan bahwa Mak Basenya telah meninggal dunia dan dalam surat itu terdapat uang sebanyak yaitu uang ayahnya untuknya yang disimpankan oleh Mak Basenya. Dia tidak terlalu lama terlarut dalam kesedihan. Dengan uang Rp3000,- ia berani untuk meminang Hayati. Dia tuliskan surat untuk mamak Hayati Dt.. tetapi tidak diberitahukannya bahwa dia sudah ber-uang. Sayangnya niat baiknya ditolak oleh keluarga Hayati. Namun dia masih tegar karena di benaknya Hayati masih mencintainya. Namun pikirannya itu hilang ketika teman Hayati Khadijah mengirimkan surat kepada Zainudin yang isinya memberitahukan bahwa Hayati telah bertunangan dengan kakaknya Azis. Hati Zainudin sangat terpukul mendengar hal itu 4. Peleraian Zainudin terlihat sangat pucat, mamak pun menanyakan ada apa dengan Zainudin namun tak mau jujur. Mamak pun menyarankan agar Zainudin bertemu dengan Muluk anaknya, mungkin dapat menolong masalahnya. Zainudin pun setuju. Zainudin dan Muluk menjadi teman akrab sehidup semati. Muluk banyak memberikan informasi tentang calon suami Hayati yang ternyata berperangai kurang baik. Zainudin tidak rela jika Hayati disakiti oleh orang lain. Zainudin memberitahukan Hayati tentang hal ini namun Hayati tidak memperdulikannya. Ketika hari pernikahan Hayati dengan Azis tiba Zainudin sakit keras sehingga tak ada kemungkinan lagi untuknya hidup. Namun ternyata 2 bulan kemudian penyakitnya mulai sembuh. Ternyata Allah masih sayang kepadanya. 5. Penyelesaian Semangat hidupnya mulai bangkit lagi. Dia menjalani hidupnya yang baru bersama Muluk. Dia merantau dengan Muluk ke tanah Jawa. Usut punya usut ternyata Hayati dan suaminya juga berpindah ke Jawa. Kehidupan rumah tangganya mulai kacau ketika sudah berpindah. Azis sering minta uang kepada Zainudin. Tak berapa lama kemudian Azis dan Hayati menjadi gelandangan. Mereka dibawa Zainudin tinggal di rumahnya. Beberapa saat kemudian Azis berpamitan untuk pergi jauh mencari pekerjaan dan menitipkan Hayati kepada Zainudin. Tak berapa lama kemudian terdengar kabar bahwa Azis tewas karena bunuh diri dan mengirimkan surat kepada Hayati dan Zainudin agar mereka menikah. Namun karena emosi dan sakit hati Zainudin menolaknya dan memilih memulangkan Hayati ke kampungnya. Hayati pulang menumpangi Kapal Van Der Wijck. Alangkah malangnya nasib Hayati ternyata kapal yang ditumpanginya tenggelam. Walaupun dia selamat namun tak bertahan berapa lama dia pun meninggal dunia. Zainudin sangat terpukul dan menyesal atas keputusannya tadi karena dia sebenarnya masih mencintai Hayati. Tak berapa lama setelah Hayati wafat Zainudin pun menyusul dan kuburannya berada disamping kuburan Hayati. Kelebihan buku Suatu cerita roman fiksi, yang digubah sedemikian menarik, dijalin dengan menggunaan bahasa yang halus, bebas dan terkesan apa adanya pun menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca untuk membacanya hingga akhir dari karya ini. Rangkaian peristiwa dan konflik yang disusun sedemikian rupa juga penokohan yang kuat dari setiap karakter, penggambaran latar yang tepat hingga alur cerita yang mengalun indah. Kelemahan buku Kritikan kritikan tokoh utama dalam novel ini dapat dipandang sebagai celaan terhadap adat budaya. Pengarang sering kali mengkritik unsur unsur adat budaya yang menurutnya agak menyimpang secara berlebihan walaupun dengan bahasa yang halus dan bisa menimbulkan kesan negatif pada pembaca terhadap budaya dari segi ketata bahasaan, penggunaan bahasa asli yang digunakan pengarang terkadang menyulitkan pembaca dalam menyelami karyanya. Biografi pengarang Tahun 1928, ia menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1929, Hamka mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah. Dua tahun kemudian, ia menjadi konsultan Muhammadiyah di Makassar. Kemudian, ia juga terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah. Ia menggantikan Sutan Mangkuto pada 1946. Pada tahun 1947, Hamka diangkat menjadi Ketua Barisan Pertahanan Nasional Indonesia. Pada 1953, Hamka terpilih sebagai Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Namun, pada 1981 ia meletakkan jabatan tersebut karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia. Dari 1964 hingga 1966, Hamka selalu dipenjarakan oleh Presiden Soekarno. Ia dituduh pro-Malaysia. Selama di penjara, ia menulis Tafsir Al-Azhar yang merupakan karya ilmiah terbesarnya. Setelah keluar dari penjara, ia diangkat sebagai anggota Badan Musyawarah Kebajikan Nasional Indonesia, anggota Majelis Perjalanan Haji Indonesia, dan anggota Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia. Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik. Hamka juga seorang wartawan, penulis, dan editor. Sejak 1920-an, ia menjadi wartawan beberapa surat kabar, seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada 1928, ia menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada 1932, ia menerbitkan majalah Al-Mahdi di Makasar. Ia juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam. Hamka juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif, seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya adalah Tafsir Al-Azhar 5 jilid. Di antara novel-novelnya yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastra di Malaysia dan Singapura adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, Di Bawah Lindungan Ka’bah, dan Merantau ke Deli. Hamka pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan antarabaangsa, seperti kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas Al-Azhar pada 1958, Doktor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia pada 1974, dan gelar Datuk Indono dan Pangeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia. Hamka wafat pada 24 Juli 1981. Jasa dan pengaruh Hamka masih tersisa hingga kini dalam memartabatkan agama Islam. Ia bukan saja diterima sebagai tokoh, ulama, sastrawan di tanah kelahirannya. Jasa Hamka juga dikenal di Malaysia dan Singapura.
Liattrailernya di sisipan film Thor The Dark World bikin gue takjub! Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck punya visual dan teknis yang berkelas. Gue merasa kudu banget nonton film ini! Awalnya gue pikir ini sekuel dari film 5 cm karena pemerannya Zafran dan Dinda di sana. Ternyata bukan, nyed! Mereka Zainudin dan Hayati dari novel yang berjudul sama. :mrgreen: Kisah Uploaded byardi 75% found this document useful 4 votes2K views3 pagesDescriptionResensoCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document75% found this document useful 4 votes2K views3 pagesResensi Film Tenggelamnya Kapal Van Der WijckUploaded byardi DescriptionResensoFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Dalamperjalanannya menuju ke Minangkabau, tenggelam lah kapal yang dinaiki Hayati. Kelebihan Novel: Alur ceritanya sangat memikat dan menyentuh hati, ketika lamaran Zainudin ditolak keluarga Hayati, bahkan sampai Zainudin sakit parah seperti orang yang kehilangan keseimbangan.
Uploaded byZaki Yazid 0% found this document useful 0 votes252 views3 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes252 views3 pagesResensi Tenggelamnya Kapal Van Der WijkUploaded byZaki Yazid Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Tahappeningkatan konflik dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka terjadi ketika Zainuddin dan Aziz sama-sama mengirimkan surat kepada orang tua Hayati, dari lamaran kedua pemuda itu, ternyata lamaran Aziz yang diterima karena orang tua Hayati mengetahui latar belakang pemuda yang kaya raya itu, sedangkan lamaran Zainudin
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Identitas BukuJudul Tenggelamnya Kapal Van der WijckPenulis HamkaPenerbit Gema InsaniTahun terbit 2017ISBN 978-602-250-416-0Dimensi buku 20,5 cm x 14,4 cmJumlah halaman 260 halamanSudah tidak asing lagi dengan buku yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”, buku fiksi yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1938 ini mengisahkan dua sejoli yang memiliki nasib malang, menarik perhatian pembaca sehingga dibuatlah film dengan judul yang sama dengan buku tersebut. Di balik kesuksesan karangan tersebut terdapat seorang penulis yang legendaris yaitu Abdul Malik Karim Amrullah yang orang - orang kenal dengan panggilan Hamka. Hamka yang merupakan Ulama, jurnalis, dan sekaligus aktivis Islam memiliki ciri khas pada setiap karya yang dituliskannya. Ia kerap meninggalkan unsur keagamaannya yaitu Islam ke dalam buku yang dituliskannya. Tidak hanya itu, ia juga menyisipkan rasa cinta kebangsaan, nasionalis, dan nilai kehidupan lainnya yang menambah keindahan ini dimulai dengan kilas balik latar belakang ayahnya Zainuddin yang memiliki gelar Pendekar Sutan. Ia dibuang 15 tahun ke Mengkasar akibat perbuatannya yang menewaskan Mamaknya. Ia pun jatuh hati pada kota Mengkasar dan menikah. Beberapa tahun kemudian lahir seorang anak laki - laki berbudi baik yaitu kecil ibunya Zainuddin meninggal dan ayahnya pun menyusul. Ketika sudah tumbuh menjadi dewasa, Zainuddin ingin pergi ke kampung halaman ayahnya yang sering didengar dari Mak Base. Tepatnya di Padang Panjang, dimana disana juga dikenal memiliki ilmu agama yang bagus. Akhirnya Mak Base mengizinkan ia kedatangannya, Zainuddin diterima dengan baik namun seiring berjalannya waktu, ia juga merasa diasingkan karena memiliki darah campuran. Ia pun berniat untuk pulang ke Mengkasar tetapi mengurungkan niatnya semenjak pertemuan pertamanya dengan Hayati dan berlanjut dengan surat sekali hubungan mereka tidak direstui oleh keluarga Hayati karena asal usul Zainuddin yang memiliki darah tak murni Padang dan miskin harta. Oleh karena itu Zainuddin dipaksa untuk pergi dari Dusun Batipuh dan ia pun pergi ke kota Padang Panjang. Tak lama kemudian Hayati dinikahkan dengan Aziz, kakak sahabatnya. Karena keluarga Aziz kaya raya dan terpandang, pinangan Zainuddin langsung dan kabar duka berpulangnya Mak Base membuat Zainuddin terpuruk dan jatuh sakit. Setelah sembuh, ia pun bangkit dan pergi ke Jawa lagi bersama sahabatnya Muluk untuk membuka memulai hidup baru. Pada akhirnya Zainuddin menjadi penulis yang terkenal dengan menggunakan nama samaran “ Z ” pada tengah kejayaannya, datang kembali sosok dari masa lalu yaitu Hayati yang pindah ke Surabaya bersama Aziz karena ekonomi yang terpuruk. Mereka pun menumpang di rumah Zainuddin. Karena merasa malu akan kebaikan Zainuddin, Aziz merasa tidak layak dan bunuh diri meninggalkan Hayati. Hayati dan Zainuddin diambang pilihan terberat dalam hidup mereka dan Zainuddin memutuskan untuk menolak cinta dipulangkan keesokan harinya dengan Kapal Van der Wijck. Di saat Hayati meninggalkan pulau dengan kapal, Zainuddin pun menyesal dan kembali namun sayang kapal tersebut dikabarkan tenggelam. Hayati yang tidak terselamatkan membuat hati Zainuddin hancur sampai membuatnya sakit - sakitan dan segera menyusul yang berjudul “ Tenggelamnya Kapal Van der Wijck “ ini memiliki banyak keunggulan. Walau memiliki tema romansa, buku ini ternyata juga menyisipkan adat istiadat yang ada di salah satu daerah di Indonesia. Tidak hanya itu, penulis juga menambahkan ilmu keagamaan yang ia anut. Menurut saya hal tersebut adalah gaya menulis yang unik sehingga menjadi keunggulan karena memberi ilmu juga kepada pembacanya. Pesan moral yang diberikan secara tersirat maupun tersurat juga dapat disampaikan kepada pembaca dengan yang terdiri dari 28 bab ini memiliki sampul buku yang menarik karena komposisi warnanya yang bagus dan kualitas kertas sampul bukunya juga tergolong baik. Kertas pada buku ini juga tebal dan berwarna putih keruh yang cocok dengan tema buku serta menambah keestetikaan. Keunggulannya yang terakhir, cerita ini dikisahkan secara maju atau alur maju sehingga pembaca mudah memahami alur memiliki banyak keunggulan, tidak berarti buku ini tidak memiliki kekurangan. Buku ini memang memiliki cerita yang membuat para pembaca penasaran, namun jarak cerita untuk mencapai klimaks terlalu lama sehingga pembaca cenderung lebih dulu merasa bosan. Adapun kekurangan pada gambar di setiap bab berwarna hitam putih. Hal itu merupakan kekurangannya karena gambar tidak jelas sehingga pembaca harus berasumsi buku ini terdapat banyak pesan moral yang didapatkan yaitu perilaku, usaha, dan tekad tidak akan mengecewakan diri kita namun diantara semua itu, kita juga harus ingat kepada Tuhan untuk mewujudkan semua itu. Amanat lain yang didapatkan yaitu jangan sampai sesuatu dapat memisahkan cinta walaupun itu adat maupun dari orang lain karena cinta yang bahagia hanya berdasarkan ini direkomendasikan untuk masyarakat heterogen karena membahas topik yang luas. Walau buku ini ditulis tahun 1938, kisah ini masih relevan dengan kehidupan kita sehari - hari tentang suku, agama, dan adat istiadat. Lebih tepatnya, buku ini disarankan untuk remaja SMA karena pembahasan dan kebahasaan yang dipakai cukup luas dan sulit sehingga lebih cocok untuk remaja SMA hingga PUSTAKA Hamka. 2017. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Jakarta Gema Insani. Muhammadiyah, Suara. 2019. “Buya Hamka di Antara Adat, Sastra, dan Agama”, diakses pada 27 September 2021 pukul Lihat Fiksiana Selengkapnya

ResensiNovel Teluk Alaska Lengkap, Baca Sebelum Beli! Soeman pada tahun 1961 ia mulai mendirikan sekolah-sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Novel yang terkenal adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang diangkat menjadi sebuah film ini banyak menuai pujian. Judul novel 20-30an lainnya karya Buya Hamka diantaranya adalah: Si Sabariah

Nama Indah Novitasari - 1207045011 Mitalita Samaratu - 1207045041 Prodi Fisika FMIPA UNMUL RESENSI NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK 1. Identitas Buku Judul Buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick Pengarang Hamka Penerbit Bulan Bintang Tahun terbit Rabi’ul Akhir, Maret 2012 Cetakan ke 32 Cetakan 1 1939 Ukuran Buku 21 cm ISBN 979-418-055-6 Tebal 236 halaman Kategori Novel Fiksi Kota terbit Jakarta 2. Biografi penulis Hamka ialah Haji Abdul Malik Karim Amrullah dan merupakan putra dari Haji Abdul Karim Amrullah seorang ulama pembaharu Islam yang terkemuka di Sumatra Barat. Meskipun sekolahnya hanya sampai kelas II Sekolah Dasar saja, namun ia mendapat pendidikan agama dan bahasa Arab yang luas dan dari ayahnya. Beliau dilahirkan tahun 1908 dan meninggal pada tahun 1981. Buku pertama yang diterbitkan adalah Dibawah Lindungan Kakbah. 3. Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck melukiskan suatu kisah cinta murni antara seorang anak muda zainuddin dan hayati yang dilandasi keikhlasan dan kesucian jiwa, yang patut dijadikan tamsil ibarat. Jalan ceritanya dilatarbelakangi dengan peraturan-peraturan adat pusaka yang kokoh kuat, dalam suatu negeri yang bersuku dan berlembaga, berkaum kerabat, dan berninik-mamak. Bagaimanakah kisah cinta mereka? Apakah adat dan suku dapat menentangkan kesucian cinta mereka? 4. Isi Cerita Berawal dari pertemuan yang tak disengaja antara Zainuddin dan hayati di jalan waktu hujan turun itulah percintaan sepasang kekasih yang penuh derita ini dimulai. Hubungan kasih Zainuddin dan Hayati tidak disetujui oleh ninik dan mamaknya Hayati. Dengan alasan Zainuddin tidak bersuku dan berbeda adat itulah mereka tidak menyetujuinya. Zainuddin dianggap sebagai anak orang Mengkasar oleh orang-orang Minangkabau sekalipun ayahnya asli orang situ karena ayahnya menikah bukan dengan orang sesama sukunya. Begitu pula di Mengkasar Zainuddin dianggap orang padang oleh warga tersebut karena ibunya bersuami ayahnya yang merupakan orang buangan dari Minangkabau. Hayati akhirnya menikah dengan Azis kakak dari sahabatnya Khadijah yang tinggal di Padang Panjang atas dasar pilihan Hayati dan keputusan mamaknya yang sepakat menerima Azis dan menolak lamaran Zainuddin. Azis anak orang berada yang masih sesuku dan terikat kerabat walaupun jauh dengan mamaknya hayati. Awal pernikahan Hayati dan Azis sangat bahagia karena Azis pandai mengambil dan menyenangkan hati Hayati. Namun tanpa sepengetahuan Hayati, Azis adalah tipe pemuda yang suka menghamburkan uang, berjudi, mabuk-mabukkan dan senang main perempuan. Mendengar pernikahan Hayati dan penolakan atas pinangan yang di kirim melalui surat, Zainuddin pun jatuh sakit. Sakitnya itu seperti orang tidak waras yang selalu memanggil nama Hayati setiap erangannya. Atas permintaan dokter dan izin dari Azis suaminya akhirnya Hayati pun menjenguk Zainuddin. Dengan sekejap sakitnya langsung sembuh. Setelah sembuh dari sakit Zainuddin menjadi penulis yang terkenal di tanah Jawa. Seiring berjalannya waktu juga akhirnya Azis bangkrut kemudian rela menceraikan Hayati demi Zainuddin yang telah banyak membantunya saat itu dan bunuh diri di sebuah hotel. Tetapi Zainuddin menolak untuk menerima Hayati demi membalas dendamnya terhadap Hayati atas pengkhianatan yang dilakukan Hayati. Hayati bertolak pulang dengan perasaan sedih menaiki kapal Van Der Wijck. Kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan tetapi Hayati berhasil diselamatkan. Dia meninggal setelah Zainuddin mengajarkannya mengucap kalimat syahadah. Zainuddin juga meninggal tidak lama kemudian karena menanggung penyesalan yang tidak berkesudahan. 5. Tokoh dan Perwatakkan § Zainuddin Kekasih Hayati, pemuda yang selalu menderita sejak kecil namun masih tetap sabar menghadapi kenyataan hidup yang pahit. Zainuddin termasuk orang yang bijaksana, penyabar, dan terkadang kekanak-kanakkan. § Hayati Wanita tegar dan sangat mencintai Zainuddin sampai akhir hayatnya. Hayati termasuk orang yang sabar, lemah lembut, dan sangat baik hati. § Mak Base Orang tua angkat Zainudin sekaligus orang gajian ibunya Zainuddin yang sangat setia dan baik hati. § Khadijah Sahabat Hayati yang senantiasa mendengarkan keluh kesah sahabatnya. § Azis Suami Hayati, ia seorang yang temperamen dan suka menghambur-hamburkan harta. § Muluk Sahabat Zainuddin, orang yang setia menemani sahabatnya dalam suka dan duka. § Mande Jamilah Orang yang rumahnya di tumpangi zainuddin sewaktu berada di Batipuh Padang Panjang, dia juga termasuk orang yang memandang rendah Zainuddin karena Zainuddin bukan orang kaya atau ternama. § Akhmad Seorang adik yang sangat patuh dengan kakaknya. § Mak Tengah Bibi Hayati yang sangat mengerti isi hati keponakannya yang sedang dimabuk asmara. § Datuk Garang Sangat mengagungkan adat Minangkabau dan mamandang rendah adat yang lainnya. § Ibunya Muluk Sangat perhatian terhadap terhadap orang yang menumpang di rumahnya. § Sutan Mudo Tidak suka menghina adat orang lain seperti saudara-saudaranya yang lain. § Pendekar Sutan Ayah Zainuddin yang keras Kepala tetapi masih bisa sabar dalam menghadapi tingkah laku mamaknya datuk Mantari Labih. § Datuk Mantari Suka bertindak sesuka hati atas harta yang bukan miliknya. 6. Komentar Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan Buku ini sangat menyentuh hati pembacanya. Banyak mengajarkan banyak hal. Salah satunya adalah untuk selalu sabar. Kekurangan Buku ini terlalu banyak menuliskan tentang surat Hayati dan Zainuddin sehingga membuat pembaca sedikit bosan untuk membaca tulisan surat- surat mereka itu. 7. Unsur Intrinsik a. Tema § Tema pada buku ini yaitu percintaan. Yang mengisahkan cinta tak sampai antara Zainuddin dan Hayati. b. Tokoh § Zainuddin, Hayati, Mak Base, Khadijah, Aziz, Muluk, Mande Jamilah, Akhmad, Mak Tengah Limah, Datuk Garang, Ibunya Muluk, Sutan Mudo, Pendekar Sutan, Datuk Mantari Labih. c. Latar § Di Mengkasar, Padang Panjang, Batipuh, Surabaya, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Malang. d. Sudut Pandang § Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam roman ini adalah orang ketiga. e. Gaya Penulisan § Gaya penulisan yang digunakan adalah menggunakan bahasa Melayu. f. Amanat Amanat yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut § Selalu sabar dalam menghadapi segala cobaan dan penderitaan. § Siapa yang berbuat maka dia juga yang akan menerima balasan dari perbuatan itu. § Jangan gegabah dalam mengambil suatu keputusan. § Jika kita ingin berusaha dengan sungguh-sungguh pasti akan ada jalan. § Cinta bisa membutakan segalanya. g. Alur Alur yang digunakan dalam buku ini adalah alur campuran karena diawali dengan klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau dan diakhiri dengan penyelesaian. 8. Unsur Ekstrinsik § Nilai keagamaan yang terkandung dalam buku ini adalah selalu mengingat Tuhan dalam keadaan apapun. Hanya kepada Tuhan tempat kita meminta dan mengadu. § Jangan selalu memandang rendah suku dan adat orang lain, karena belum tentu adat dan suku kita itu lebih baik. § Siapa yang kaya dan bersuku maka dia yang berhak memutuskan dan berkuasa. Pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam buku ini sangat banyak, yang paling utama yaitu untuk selalu sabar semua jodoh manusia ditangan Tuhan. Setiap hamba yang ingin berusaha pasti akan ada jalannya. Buku ini kurang cocok jika dibaca oleh anak-anak. Karena bahasa yang digunakan sedikit susah dipahami. Pengarang banyak menggunakan bahasa Melayu. Berbedadengan contoh resensi buku tenggelamnya kapal van der wijck, contoh resensi buku tentang hukum dan tema kesehatan. Contoh beberapa novel yang terkenal, antara lain tenggelamnya kapal van der wijck, laskar pelangi. surat kecil untuk tuhan, mariposa, 5 cm, dan perahu kertas. Sedangkan novel yang tidak terkenal lebih banyak lagi dari itu. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui konstruksi pemikiran nasionalisme-religius Hamka dalam karya-karya sastranya, seperti Si Sabariah, Di Bawah Lindungan Ka'bah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Merantau ke Deli. AbdullahS.P. menilai Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Hamka (1939) merupakan plagiat dari novel Al Majdulin karya sastrawan Mesir, Mustafa Luthfi Al-Manfaluthi. Novel Al Majdulin atau Magdalaine atau Magdalena dalam edisi bahasa Indonesia itu merupakan novel saduran dari novel Sous les Tilleuls ('Di Bawah Pohon Tilia') karya TenggelamnyaKapal Van Der Wijck. Novel ini mengisahkan persoalan adat yang berlaku di Minangkabau dan perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian.. Dalam novel ini, Hamka mengkritik beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pada saat itu terutama mengenai kawin paksa.
TenggelamnyaKapal Van Der Wijck is a novel written by Hamka that tells about a man from Minangkabau who cannot marry his beloved woman caused by his social background. This problem is depicted by Zainuddin as the main character who cannot marry Hayati. The existence of the matrilinear kinship system on Minangkabau
slsw.